Acep: Aang Tidak Mundur

Acep: Aang Tidak Mundur

\"\"DPC PDIP Kuningan menggelar konferensi pers, kemarin (18/1), guna menyikapi kemelut yang terjadi di tubuh PDIP Kuningan terkait dengan pengusungan H Aang Hamid Suganda SSos sebagai Balongub Jabar. Berbagai hal dijelaskan oleh Ketua DPC PDIP Kuningan, H Acep Purnama SH MH beserta jajarannya. Acep bahkan menegaskan bahwa Aang tetap maju sebagai balongub dari PDIP. ”Sepulang dari Bandung kami sudah bertemu dengan Pak Aang. Segala persoalan sudah diklirkan. Pak Aang tak pernah menyatakan mundur. Bahkan beliau lebih semangat lagi untuk maju. Persoalan sebelumnya bakal diambil hikmah dan dianggap sebagai bumbu demokrasi,” tegas Acep di hadapan para awak media di Sekretariat DPC PDIP Kuningan, kemarin siang. Sayangnya, jumpa pers tidak menghadirkan Aang secara langsung. Padahal pagi harinya ketika dikonfirmasi Radar pada peresmian gedung BKBPP, dirinya meminta agar wartawan mengikuti jumpa pers pukul 13.00. Acep mengakui jika awalnya Aang berniat untuk hadir. Lantaran sedang menerima tamu, maka Aang mempersilakan agar jumpa pers dimulai tanpa harus menunggu dirinya. Dari isu yang berkembang, kediaman Acep mendapat penjagaan ekstra ketat dari polisi. Keselamatannya diduga terancam dari orang-orang yang marah terhadap dirinya. Bahkan sebelum jumpa pers digelar, Acep didampingi Tresnadi mendatangi Mapolres Kuningan guna meminta perlindungan. Namun hal itu dibantah oleh Acep. Dia tidak mengakui jika kediamannya dijaga polisi. Sedangkan kedatangannya ke Mapolres Kunungan hanya sekadar silaturahmi ke kapolres. Kaitan dengan pengakuan PAC yang tidak meminta izin terhadap dirinya, Acep membenarkan. Sabtu malam itu setelah mengetahui para PAC berangkat ke Cirebon, dirinya menugaskan beberapa pengurus DPC agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan atau terlalu melebar. Sehingga dia hanya mengizinkan pengurus DPC untuk mendampingi PAC. ”Mengenai sosialisasi rekomendasi pengusungan Aang sebetulnya sudah dilakukan, hanya belum formal saja. 16 Desember lalu kami sudah rencanakan Rakercab tapi diundur. 23 Desember juga begitu karena kesibukan kami dan juga Pak Aang. Tapi nanti pada awal Februari kita akan menggelarnya guna mengevaluasi aktivitas partai sekaligus merencanakan program 2012. Hasil rakernas dan rakerda juga nanti sekaligus kita sosialisasikan,” paparnya. Menanggapi statemen mantan Komandan Satgas PDIP, Pin Tedi yang menuding mereka yang berangkat ke Cirebon melacurkan diri, Acep malah memaklumi. Dikatakan, jika sedang marah setiap orang mengeluarkan umpatan itu wajar. Itulah baginya sebuah konsekuensi logis dari pergerakan insan politik. Hasutan, hinaan, bahkan sampai pujian sekalipun, kata dia, pasti akan mewarnai perjalanan politik. Soal aksi mendatangi Sekretariat DPC PDIP yang hendak dilakukan Kamis (19/1) ini, Acep mengakui telah menerima surat dari PAC Kecamatan Kuningan. Perihalnya yakni audiensi klarifikasi. Tentu saja permintaan tersebut akan diterimanya. Terlebih mereka merupakan jajaran pengurus DPC, PAC dan ranting partai sendiri. Acep memberikan keterangan pers didampingi Sekretarisnya, Tresnadi dan Ketua Bapilu Rana Suparman SSos. Dia mencoba meluruskan beberapa hal yang selama ini jadi kemelut. Sampai detik ini, kata dia, kesalahpahaman dengan masyarakat Kuningan, lebih khusus H Aang Hamid Suganda, sudah diklirkan. ”Adanya pemberitaan yang terkesan telah terjadi pembelotan dukungan, sama sekali tidak benar. Kalau ada beberapa jajaran pengurus partai yang memenuhi undangan di salah satu balon masih satu partai, itu semata-mata silaturahmi bukan dalam konteks dukung mendukung,” jelasnya. Dia menegaskan pula, sesuai dengan SK DPC No 303/Rek/DPC-KNG/XII tertanggal 1 Desember 2011, bahwa rekomendasi DPC hanya diberikan kepada Aang untuk mendaftarkan diri ke DPD Jabar. Artinya, secara kelembagaan DPC PDIP Kuningan menjadi partai pengusung Aang. Namun untuk memperjelas sikapnya, DPC PDIP Kuningan mengeluarkan surat pernyataan penegasan yang berisi beberapa poin. Di antaranya, tidak benar telah terjadi pembelotan, jajaran pengurus di tubuh PDIP tetap solid dan tidak terpecah belah. Selanjutnya, DPC konsisten dan komitmen mengusung Aang sebagai balongub. ”Pernyataan terakhir, kami siap menyukseskan pemilukada gubernur yang akan ditetapkan DPP. Artinya, siapapun yang ditetapkan DPP wajib mendukung, menyukseskan sekaligus memenangkannya,” tandas Acep. Jika peristiwa Sabtu malam itu dinilai sebagai sebuah kekhilafan dari partai, pihaknya memohon maaf. Yang jelas Acep menegaskan tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa, bahkan sampai berniat untuk mengubah keputusan yang telah dikeluarkan. Pihaknya meminta maaf baik kepada Aang maupun kepada seluruh masyarakat Kuningan. ”Rakerda PDIP di Bandung kemarin juga memutuskan kalau balongub dari PDIP ditetapkan sebanyak enam orang. Salah satunya adalah Pak Aang. Proses selanjutnya tinggal verifikasi dan validasi semua syarat. Dan seluruh balon wajib sosialisasi ditengah-tengah masyarakat Jabar. DPC masing-masing daerah pun wajib memfasilitasi dan memberikan ruang sosialisasi bagi semua balon,” paparnya. Tahapan berikutnya adalah survey dalam menentukan elektabilitas dan popularitas. Proses tersebut, menurut Acep, diperkirakan berlangsung sampai Juni mendatang. Baru setelah itu hasilnya diserahkan ke DPP. Tidak menutup kemungkinan, imbuh dia, DPP akan mengusung satu paket. Sementara itu, pemandangan yang kurang wajar terlihat di gedung dewan. Nyaris seluruh anggota dewan asal Fraksi PDIP tidak ngantor pada hari itu. Padahal jumlah kursi partai berlambang banteng moncong putih itu sebanyak 14 kursi. Beberapa kalangan menduga mereka takut untuk ngantor karena situasi yang tengah memanas. Ketua PAC Kecamatan Kadugede, Deni Erlanda saat dikonfirmasi mengatakan, belakangan ini tidak ada jadwal kegiatan rapat. Sehingga dirinya memilih untuk menyerap aspirasi dari masyarakat sekitar kediamannya. Dalam menanggapi keberangkatan 25 PAC PDIP ke Cirebon, ia menegaskan tidak ikut serta. Kalaupun ada salah satu kader PDIP Kadugede yang ikut, itu tanpa sepengetahuannya. (ded)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: